Bagi seorang desainer, baik
freelancer, siswa/mahasiswa atau yang sedang mencari kerja/proyek, ataupun pekerja studio desain, situs portofolio pribadi tampaknya sudah menjadi satu kebutuhan. Alasan masing-masing bisa berlainan, namun yang pasti, situs portofolio bertujuan untuk mempromosikan diri: mempertunjukkan apa yang telah dan bisa ia kerjakan dan, tentunya, alamat kontak.
Membuat situs portofolio mungkin tidaklah sulit. Tapi, bagaimana cara membuat situs portofolio yang baik? Nah, Lee Munroe dalam artikelnya di
Smashing Magazine memaparkan tips mengenai 10 aspek yang mesti diperhatikan dalam membangun situs portofolio yang baik. Mulai dari logo,
tagline, portofolio, layanan yang diberikan/dikerjakan, alamat dan cara kontak, data diri, blog, hingga pemanfaatan situs-situs jejaring sosial dan bahasa yang digunakan.
Tips-tips yang diuraikan dalam artikel pastinya akan sangat berguna bagi mereka yang belum punya dan baru akan membuat situs portofolio. Bagi mereka yang sudah memilikinya, artikel ini bisa dijadikan sebagai salah satu alat ukur baik tidaknya situs portofolio mereka atau sebagai rujukan untuk memperbaiknya.
So, langsung saja meluncur ke
Smashing Magazine untuk membaca artikel lengkapnya. Asyiknya lagi, artikel ini dilengkapi dengan lebih dari 40 situs portofolio apik yang bisa menjadi sumber inspirasi.
